Di musim panas seperti yang kita jalani saat ini, kita
pastinya akan mulai merasa geram saat berada di ruangan tanpa AC. Satu-satunya cara supaya gak berkeringat adalah dengan menghidupkan kipas angin.
Angin yang dihasilkan oleh kipas angin memang akan memberikan
kesejukan. Tapi pertanyaannya adalah apakah memakai kipas angin waktu tidur bisa berbahaya bagi kesehatan?
Angin sepoi-sepoi yang dihasilkan dari kipas angin bagi
sebagian orang tidak berdampak bagi kesehatannya. Tapi bagi sebagian lainnya bisa sangat berdampak buruk.
Jadi secara umum, menggunakan kipas angin saat tidur bisa berdampak positif maupun negatif.
Dampak Positif
1. Memperbaiki sirkulasi udara
Tidur dengan jendela
terbuka memang adalah pilihan yang sangat baik untuk membuat sirkulasi udara
terus berganti. Tapi hal yang sama juga bisa terjadi saat memakai kipas angin di
dalam ruangan tertutup dimana kipas angin membantu mengatur sirkulasi udara yang konsisten sepanjang malam.
2. Menstabilkan suhu ruangan
Suhu ruangan yang panas bisa membuat seseorang terbangun di
tengah malam karena terlalu panas. Tapi tidur dengan kipas angin akan sangat membantu menyejukkan suhu ruangan dan membuat tidur lebih nyaman.
3. Mencegah Sindrom Kematian Bayi Mendakak
Seperti dikutip dari Boldsky.com,
memakai kipas angin dengan suhu yang tepat di ruang tidur bayi bisa mengurangi
risiko SIDS akibat peningkatan kadar karbon dioksida dalam ruangan. Hal ini
terjadi karena kipas angin melakukan pergerakan sirkulasi udara sehingga suhu kamar tetap nyaman.
4. Menghemat penggunaan listrik
Walaupun gak berkaitan dengan kesehatan secara langsung, tapi
gak bisa dipungkiri kalau penggunaan kipas angin akan jauh lebih menghemat biaya listrik dibandingkan dengan memakai AC.
Dampak Negatif
1. Membuat mata dan kulit kering
Sebuah studi menemukan kalau tidur memakai kipas angin (bahkan dengan kecepatan tinggi ) bisa menyebabkan mata kering,
terutama bagi yang menggunakan kontak lens dan mereka yang tidur dengan kondisi
mata setengah terbuka. Selain itu, hembusan angin dari kipas angin juga ditemukan bisa menyebabkan kuit kering dan iritasi.
2. Hidung tersumbat
Tidur dengan kipas angin berkecepatan tinggi bisa menyebabkan
hidung mampet dan tenggorokan berlendir yang pada ujungnya akan menyebabkan sinusitis, sakit kepala dan hidung tersumbat.
3. Menyebabkan alergi
Bagi mereka yang alergi dengan debu sangat disarankan untuk
tidak memakai kipas angin dalam kecepatan tinggi. Karena perputaran angin dari kipas
bisa menyebarkan debu dan kotoran lain di dalam ruangan dimana kita akan
menghirupnya dan menyebabkan alergi seperti bersin berlebihan, mata berair, hidung tersumbat, tenggorokan gatal dan sesak napas.
4. Menyebabkan nyeri pada otot
Tidur dekat dengan kipas angin bisa menyebabkan kontraksi
pada otot. Bagi mereka yang mengalami nyeri otot angin yang dihasilkan kipas
bisa memperburuk keadaan karena aliran udara dingin yang dihasilkan membuat otot kaku dan kram.
Baca Juga: Tidur Pakai Kipas Angin, Bagus Gak Sih Buat Kesehatan? Ini Jawabannya….
Tapi gak perlu kuatir, kamu bisa meminimalisir dampak negatif penggunaan kipas angin ini dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Langkah 1: Tempatkan kipas angin agak jauh dari tempat tidur dan jangan mengarahkan kipas secara langsung ke arahmu.
Langkah 2: Pastikan jika saringan anginnya dalam keadaan
bersih sehingga debu atau kotoran yang menempel tidak menyebabkan alergi dan infeksi saluran pernapasan.
Langkah 3: Atur timer kipas angin jika kipas dilengkapi dengan timer.
Langkah 4: Pakai kipas angin dengan metode berputar.
Langkah 5: Gunakan kecepatan kipas angin yang paling minimum.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu gak lagi perlu
kuatir memakai kipas angin selama tidur sepanjang malam.